Sinopsis Drama The Little Nyonya, Latar Belakang Berdirinya Museum Baba dan Nyonya di Melaca
Sinopsis drama The Little Nyonya, latar belakang berdirinya museum Baba Nyonya di Malaca. Ingat masa lalu. Kita ada saat ini karena ada para leluhur. Jangan sampai melupakan sejarah darimana kita berasal.
Pertama kali melihat drama ini membuat saya penasaran. Saat melihat para pemainnya seperti artis China. Namun, saat melihat pemain wanitanya memakai kebaya seperti orang jawa.
The Little Nyonya adalah drama Mandarin yang menceritakan kehidupan orang China yang merantau di daerah Malaca dan Singapura. Para perantau tersebut akhirnya menikah dengan orang Melayu. Perpaduan kebudayaan melayu dan China membuat drama ini cukup asyik ditonton. Tidak kalah dengan drama Korea. Keturunan mereka yang laki-laki dipanggil Baba. Sementara yang perempuan dipanggil Nyonya.
Baca juga: Drakor Jewel in the Palace
Detail The Little Nyonya 2020
Drama The Little Nyonya dimainkan oleh artis-artis terkenal.
Pemain utama:
1. Shane Yan memerankan Ju Xiang dan Yue Niang.
2. Ryan Kou aktor Taiwan memerankan Chen Xi atau Xi Er
Pemain Pendukung:
Baca juga: Drakor Jewel in the Palace
Detail The Little Nyonya 2020
- Judul: The Little Nyonya atau Xiao Niang Re
- Genre: Historial, Romance
- Negara: China
- Sutradara: Guo Jing Yu, Xie Min Yang, Huang Guang Rong
- Produser: Yue Li Na
- Penulis skenario: Hong Rong Qiu
- Produksi: iQiyi, GHY Culture Media
- Chanel TV: CCTV, East Movie Channel, iQiyi.
Drama The Little Nyonya dimainkan oleh artis-artis terkenal.
Pemain utama:
1. Shane Yan memerankan Ju Xiang dan Yue Niang.
2. Ryan Kou aktor Taiwan memerankan Chen Xi atau Xi Er
Pemain Pendukung:
- Dai Xiang Yu sebagai Shan Ben Hang Jia
- Darren Ciu sebagai Chen Ying
- Tu Ling sebagai Tian Lan
- He Yu Hong sebagai Huang Yu Zhu
- Yue Li Na sebagai Gui Hua
- Zhang Xi Wen sebagai Xiu Feng
- Li Yuan Bing sebagai Huang Zhen Zhu
- Niu Bei Ren sebagai Liu Yi Dao
- Cicilia Cheng sebagai Ah Tao
- Dll
Cerita bermula dari keluarga Huang di Malaca yang terkenal kaya raya. Tuan Huang memiliki tiga orang anak. Dari istri sahnya dua orang yaitu Mei Yu dan Jin Cheng. Dan satu anak perempuan bernama Ju Xiang, anak hasil pernikahan Tuan Huang dengan Tan Lian, salah satu pelayan di rumah itu. Ju Xiang tumbuh sangat cantik dan pintar dalam memasak. Sayangnya dia menjadi tuli dan bisu semenjak neneknya meninggal dunia.
Karena berasal dari kalangan rendah Tan Lian dan anaknya selalu di bully dalam keluarga itu. Mereka tidak pernah dianggap sebagai anggota keluarga, tetapi mereka tetap dianggap sebagai pelayan di keluarga tersebut.
Keluarga Huang memiliki sahabat keluarga Chen yang tinggal di Singapura. Keluarga Chen memiliki dua orang anak laki-laki . Yaitu Chen Gong yang sudah menikah dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Chen Xi atau biasa dipanggil Xi Er. Anak kedua bernama Chen Sheng, belum menikah.
Untuk mempererat tali persahabatan, kedua keluarga tersebut sepakat untuk menikahkan Chen Sheng dengan Mei Yu. Chen Sheng sempat menolak perjodohan itu, karena dia lebih memilih Ju Xiang. Namun, demi sang nenek dia terpaksa mengikuti keinginan keluarga.
Di antara dua keluarga tersebut, ada keluarga Zhang. Seorang pengusaha yang terkenal serakah dan curang dalam berbisnis. Zhang memiliki seorang anak laki-laki bernama Robert Zhang.
Ju Xiang memilih melarikan diri karena dipaksa menikah dengan Tuan Zhang yang sudah tua. Dia kemudian menikah dengan seorang fotografer blasteran Jepang dan China bernama Yamamoto. Mereka dikaruniai anak perempuan yang cantik dan pintar bernama Yamamoto Yue Niang. Saat Yuen Niang berumur 10 tahun, kedua orang tuanya meninggal dibunuh tentara Jepang. Yue Niang kecil kemudian kembali ke keluarga Huang dan diasuh oleh neneknya Tan Lian hingga tumbuh menjadi gadis yang cantik, pintar dan baik hati.
Kisah cinta Yue Niang pun begitu rumit. Karena dia mencintai Xi Er, keponakan Chen Sheng yang juga mencintainya. Namun, semua anggota keluarga menentang hubungan mereka. Bahkan, melakukan berbagai cara untuk memisahkan mereka.
Kehidupan keras yang dialami Yue Niang semenjak kecil, membuatnya bisa mengatasi segala masalah yang menimpa. Dengan kecerdasannya dia mulai berdagang Yin Wo atau sarang burung walet dan berbagai barang antik.
Bahkan, ketika keluarga Huang bangkrut dan rumah keluarga mereka disita bank, Yue Niang lah yang bisa menebusnya kembali setelah beberapa tahun kemudian. Sehingga keluarga Huang bisa kembali menempati kembali rumah mereka.
Setelah sekian lama berpisah Yue Niang dan Xi Er akhirnya bertemu kembali. Setelah melalui berbagai rintangan kisah cinta mereka akhirnya bersatu.
Untuk mengenang dan melestarikan kebudayaan Baba dan Nyonya, Yue Niang akhirnya menjadikan rumah kelurga Huang menjadi museum. Tentu saja hal ini dilakukan setelah kakek neneknya meninggal dunia. Hingga sekarang museum Baba Nyonya di Malaca masih berdiri dan banyak dikunjungi wisatawan.
Banyak pesan yang bisa kita ambil dari drama ini. Bawasannya didikan anak dalam sebuah keluarga akan berpengaruh besar pada mental dan masa depan anak. Memberikan atau menuruti semua kemauan anak, pada dasarnya sama saja menjerumuskan anak pada kehancurannya kelak. Seperti keluarga Huang yang mendidik anak-anak dari istri sahnya dengan cara tidak menghargai orang lain dan hanya bersenang-senang saja. Pada akhirnya sifat mereka menjadi egois.
Sementara Yue Niang yang semenjak kecil sudah terbiasa dibully dan bekerja keras menjadikan dia menjadi seorang wanita yang kuat dan mandiri dalam hidup. Dia bisa survive bahkan bisa menjadi pengusaha dengan kerja kerasnya. Meskipun dia dimusuhi oleh banyak orang, namun Yue Niang tidak berniat untuk membalas kejahatan mereka. Tetapi dia tetap berbuat baik kepada siapa pun.
Setiap perbuatan baik dan buruk pasti akan ada balasannya. Hukum karma itu nyata adanya. Mungkin bukan kita yang akan menerima hukum karma itu, tetapi bisa jadi anak dan cucu kita kelak yang akan menerimanya.
Karena berasal dari kalangan rendah Tan Lian dan anaknya selalu di bully dalam keluarga itu. Mereka tidak pernah dianggap sebagai anggota keluarga, tetapi mereka tetap dianggap sebagai pelayan di keluarga tersebut.
Keluarga Huang memiliki sahabat keluarga Chen yang tinggal di Singapura. Keluarga Chen memiliki dua orang anak laki-laki . Yaitu Chen Gong yang sudah menikah dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Chen Xi atau biasa dipanggil Xi Er. Anak kedua bernama Chen Sheng, belum menikah.
Untuk mempererat tali persahabatan, kedua keluarga tersebut sepakat untuk menikahkan Chen Sheng dengan Mei Yu. Chen Sheng sempat menolak perjodohan itu, karena dia lebih memilih Ju Xiang. Namun, demi sang nenek dia terpaksa mengikuti keinginan keluarga.
Di antara dua keluarga tersebut, ada keluarga Zhang. Seorang pengusaha yang terkenal serakah dan curang dalam berbisnis. Zhang memiliki seorang anak laki-laki bernama Robert Zhang.
Ju Xiang memilih melarikan diri karena dipaksa menikah dengan Tuan Zhang yang sudah tua. Dia kemudian menikah dengan seorang fotografer blasteran Jepang dan China bernama Yamamoto. Mereka dikaruniai anak perempuan yang cantik dan pintar bernama Yamamoto Yue Niang. Saat Yuen Niang berumur 10 tahun, kedua orang tuanya meninggal dibunuh tentara Jepang. Yue Niang kecil kemudian kembali ke keluarga Huang dan diasuh oleh neneknya Tan Lian hingga tumbuh menjadi gadis yang cantik, pintar dan baik hati.
Kisah cinta Yue Niang pun begitu rumit. Karena dia mencintai Xi Er, keponakan Chen Sheng yang juga mencintainya. Namun, semua anggota keluarga menentang hubungan mereka. Bahkan, melakukan berbagai cara untuk memisahkan mereka.
Kehidupan keras yang dialami Yue Niang semenjak kecil, membuatnya bisa mengatasi segala masalah yang menimpa. Dengan kecerdasannya dia mulai berdagang Yin Wo atau sarang burung walet dan berbagai barang antik.
Bahkan, ketika keluarga Huang bangkrut dan rumah keluarga mereka disita bank, Yue Niang lah yang bisa menebusnya kembali setelah beberapa tahun kemudian. Sehingga keluarga Huang bisa kembali menempati kembali rumah mereka.
Setelah sekian lama berpisah Yue Niang dan Xi Er akhirnya bertemu kembali. Setelah melalui berbagai rintangan kisah cinta mereka akhirnya bersatu.
Museum Baba Nyonya |
Untuk mengenang dan melestarikan kebudayaan Baba dan Nyonya, Yue Niang akhirnya menjadikan rumah kelurga Huang menjadi museum. Tentu saja hal ini dilakukan setelah kakek neneknya meninggal dunia. Hingga sekarang museum Baba Nyonya di Malaca masih berdiri dan banyak dikunjungi wisatawan.
Banyak pesan yang bisa kita ambil dari drama ini. Bawasannya didikan anak dalam sebuah keluarga akan berpengaruh besar pada mental dan masa depan anak. Memberikan atau menuruti semua kemauan anak, pada dasarnya sama saja menjerumuskan anak pada kehancurannya kelak. Seperti keluarga Huang yang mendidik anak-anak dari istri sahnya dengan cara tidak menghargai orang lain dan hanya bersenang-senang saja. Pada akhirnya sifat mereka menjadi egois.
Sementara Yue Niang yang semenjak kecil sudah terbiasa dibully dan bekerja keras menjadikan dia menjadi seorang wanita yang kuat dan mandiri dalam hidup. Dia bisa survive bahkan bisa menjadi pengusaha dengan kerja kerasnya. Meskipun dia dimusuhi oleh banyak orang, namun Yue Niang tidak berniat untuk membalas kejahatan mereka. Tetapi dia tetap berbuat baik kepada siapa pun.
Setiap perbuatan baik dan buruk pasti akan ada balasannya. Hukum karma itu nyata adanya. Mungkin bukan kita yang akan menerima hukum karma itu, tetapi bisa jadi anak dan cucu kita kelak yang akan menerimanya.
Jadi pengin nonton drama nya juga apalagi settingnya ada di Singapura dan pemain wanitanya ada yang pakai kebaya. bosan juga dengan drama Korea. Judulnya The Little Nyonya ya.
BalasHapusMemang benar, menuruti semua kemauan anak itu tidak baik, bisa menghancurkan masa depan anak itu sendiri karena nanti jadi manja. Apa yang bisa diharapkan dari anak manja.
Pertama juga tidak tahu kalau latarnya di Malaysia dan Singapura. Lihat sekilas kok sepertimya bagus. Dan, ternyata memang dramanya bagus kok.
HapusBanyak pesan dalam drama ini yang bisa diambil.
Dari sekian banyak sinopsis, di sini saya merasa suka karena menjelaskan Tian Lan adalah istri kedua bukan pelayan. Begitulah hidup selir di jaman itu, selir tidak punya kuasa bahkan tak dikasih tunjangan. Tks untuk sinopsisnya.
BalasHapusTidak ada yang ingin menjadi yang kedua menurut saya. Meski tidak dijelaskan dalam drama, saya pikir Tian Lan juga terpaksa menjadi kedua karena keadaan.
HapusJadi pengen liat..
BalasHapusAwas nanti jadi penggemar drama lho😊
HapusIni drama keluarga yang bagus dan enak ditonton. Semua pemain bermain sesuai karakternya. Musik, kebaya, sarung dan pantun tentu sangat familiar bagi kita/penonton Indonesia. Hanya sayang sekali tidak ada happy ending bagi Yue Niang dan Xi Er krn Sutradara terlalu kejam utk menyatukan cinta sejati keduanya. Dan seakan akan membenarkan bahwa Takdir yang selalu mau ditentang oleh Yue Niang msh berlaku didunia ini. Thx, jk
BalasHapusHappy ending kok, mereka bersatu kembali setelah rumah keluarga Yue Niang dibeli kembali oleh Yue Niang dan Xi Er kembali dari Inggris.
HapusMungkinkah yg dimaksud ga happy ending versi yg lama. Ada dua sinet ternyata
HapusKebetulan yang saya lihat Versi barunya
HapusSedih... karena awalnya dikira pemain china bermain di Indonesia dengan culture Indonesia punya... ternyata bukan ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
BalasHapusPertama lihat saya juga penasaran karena pakaiannya kebaya tetapi artisnya bukan artis Indonesia.
HapusFilm ini bagus. Aktor aktris nya campuran cina, ada yang Singapore ada yang Taiwan..komplit
BalasHapusBenar, jadi mewakili karakter tokoh aslinya
Hapus