Jangan Khawatir, Rejeki itu Sudah Tertakar tidak Akan Tertukar
Rejeki itu sudah tertakar, tidak akan tertukar, tentu teman-teman pernah mendengar kalimat tersebut. Pernah tidak sih ragu dengan ungkapan tersebut dan hanya menganggapnya sekedar kata motivasi saja.
Seperti yang kita ketahui jodoh, rejeki dan maut kita sudah di tetapkan oleh Allah, yang kapan datangnya itu tidak ketahui kapan dan bagaimana caranya. Untuk saat ini saya akan membahas tentang rejeki. Meskipun kita sudah mengetahui kalau setiap manusia sudah ada rejeki nya masing-masing, bukan berarti kita hanya duduk-duduk saja tanpa perlu bekerja. Untuk meraih rejeki tersebut, kita perlu berusaha.
Tentu kita pernah melihat orang yang yang terlihat santai namun dikarunia rejeki yang berlimpah, sementara kita yang sudah lelah berusaha, hanya mendapatkan rejeki yang jauh dari harapan. Lalu, apakah kita perlu iri dengan orang yang mempunyai rejeki yang berlebih? Tentu saja kita tidak perlu iri dengan
mereka, karena kita tidak pernah mengetahui seberapa besar pengorban mereka sampai pada tahap saat ini.
Rejeki Sudah Tertakar, Tidak akan Tertukar
Terus terang dulu saya sempat iri dengan pencapaian orang lain yang mempunyai kehidupan lebih baik dari saya. Sementara saya hanya begini-begini saja, hingga waktu membuka pikiran saya tentang rejeki. Kebetulan saya mengalaminya sendiri berbagai keajaiban tentang rejeki.
Awal merintis usaha jamur crispy, setelah berulang kali mencoba berbagai resep untuk menciptakan produk yang enak dan bisa tetap awet, akhirnya mulai timbul rasa percaya diri untuk memasarkannya. Nah, problem pemasaran ini cukup menjadi kendala. Kebetulan saya tinggal di kampung dengan harga makanan yang masih murah. Harga gorengan di warung-warung saja masih seribu. Sementara harga satu bungkus nasi pecel lauk tempe goreng hanya lima ribu rupiah, itu sudah kenyang.
Sementara harga Jamur Crispy dipasaran lumayan mahal bagi warga kampung saya yang mayoritasnya petani. Akhirnya mencoba menitipkan di warung tetangga dengan harga perbungkus 4 ribu rupiah dengan berat 50 gram. Harga jual penjual adalah 4500-5000 rupiah. Bayangkan betapa munggilnya kemasan tersebut apabila dibandingkan dengan harga satu bungkus tempe kripik, rempeyek, kerupuk atau makanan lain yang biasa dijual di kampung. Padahal harga tersebut adalah harga standart pasaran untuk jamur crispy.
Seiring waktu saya dan pak suami berusaha meningkatkan mutu dan kwalitas produk, salah satunya dengan melengkapi ijin PIRT. Dan, hal ini membuat produk kami bisa masuk minimarket di wilayah Madiun Selatan. Mulai dari situ kami tidak lagi menitipkan lagi ke warung tetangga atau toko kecil-kecil. Apabila ada tetangga yang membutuhkan, biasanya langsung ke rumah.
Ada cerita lagi tentang rejeki yang sudah tertakar itu dari kisah anak saya. Kebetulan anak saya membuka usaha jual+setting dan servis karburator motor, tetapi lebih diutamakan jual +setting kaburator. Sementara untuk servis harus menunggu antrian yang lumayan panjang. Seperti yang kita ketahui bawasannya di berbagai daerah itu namanya bengkel sepeda montor itu pasti ada ya, wong kakak saya yang tinggal satu rumah dengan anak saya saja juga mempunyai bengkel kok( anak saya tinggal sama neneknya semenjak kecil).
Meskipun di berbagai tempat ada bengkel, tetapi yang namanya rejeki pasti tidak akan kemana. Salah satunya dialami anak saya tersebut. Konsumen anak saya itu bukan hanya lokal, bisa dibilang satu desa itu yang memakai produk anak saya mungkin hanya sekitar 10 orang itu pun ada atau tidak. Tetapi, hal tersebut tidak berarti usaha anak saya sepi. Malah konsumennya menjangkau seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, bahkan diantara konsumen tersebut berasal dari bengkel yang ada di daerah lain tersebut.
Hal ini membuktikan bawasannya rejeki setiap mahkluk hidup itu memang ada jatahnya masing-masing tetapi untuk mencapainya, kita perlu berusaha. Jadi, jangan takut kalau teman-teman menjual sesuatu kemudian tetangga tidak ada yang membeli. Bukan karena produk kita tidak laku, tetapi mereka (tetangga) bukan target market kita. Tugas kita hanya berusaha, soal hasil biar Allah yang menentukan.
Ayat yang Menjelaskan tentang Rejeki sudah diatur Allah
Referensi
https://www.dompetdhuafa.org/rezeki-tidak-akan-tertukar/
https://yatimmandiri.org/blog/muamalah/rezeki-sudah-diatur/
Posting Komentar untuk "Jangan Khawatir, Rejeki itu Sudah Tertakar tidak Akan Tertukar"
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar. Insya Allah saya akan berkunjung balik. Bila berkenan bisa saling follow aku media sosial saya yang lain.