Sinopsis Novel Oh, My Baby Blue karya Achi TM
“Tuhan Memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan”
Sering kita dengar tentang seorang ibu yang membunuh anaknya
dengan berbagai macam alasan. Banyak diantara kita yang menghujat sang ibu,
menuduh kok bisa setega itu kepada anak-anaknya. Tanpa terlebih dahulu mencari
tahu permasalahannya. Karena bisa jadi si ibu menderita Baby Blues.
Saat perempuan hamil sampai melahirkan itu terjadi perubahan hormonal dalam tubuhnya. Belum lagi kalau pada trisemester pertama kehamilan, dimana setiap hari mual-mual, mencium bau sedikit langsung muntah, yang menyebabkan badan lemas. Hal ini terkadang tidak diterima banyak orang, mereka malah mengatakan, “manja amat, saya juga pernah hamil, tidak seperti itu.” Perkataan dari orang lain itu malah akan menjatuhkan mental para ibu hamil. Karena pada kenyataannya kondisi fisik dan mental setiap orang itu berbeda.
Belum lagi saat bayi sudah lahir, ibu juga yang masih
disalahkan, kok anaknya begini dan begitu, jangan malas kalau jadi ibu dan
omongan lain yang sering kali kita dengar dari orang lain. Hal ini akan
berakibat buruk terhadap mental si ibu kalau suami dan keluarga tidak
mengkuatkan mental ibu. Karena semua
pihak menyalahkannya, maka bisa saja timbul pikiran jahat dari hatinya, yang
mengakibatkan si ibu membenci anaknya sendiri. Hal ini bisa menyebabkan ibu itu beranggapan si
bayi lah sumber dari semua masalah yang terjadi.
Oleh karena itu, samgat penting mendampingi dan menguatkan
mental ibu hamil dan yang melahirkan, agar mereka merasa tidak sendiri. Sehingga
para perempuan terhindar dari namany Baby Blues. Seperti Kayla, tokoh novel Oh,
My Baby Blue ini yang beruntung ditemani orang-orang yang menyanyanginya. Sehingga bisa
terhindar dari Baby Blues.
Tentang Buku
Judul: Oh, My Baby Blue
Pengarang: Achi TM
Penyunting Naskah: Raya Fitrah & Christie Putri W.
Penerbit: PT Grmedia Pustaka Utama
Halaman: 392
ISBN: 978-602-06-5686-1
ISBN Digital: 978-602-06-5687-8
Sinopsis Oh, My Baby Blue
Kehamilan yang ditunggu selama empat tahun oleh Kayla
Nathasa tiba-tiba muncul di saat karirnya sebagai penulis sekaligus motivator
remaja tinggal selangkah lagi menuju puncaknya.
Dulu semenjak menikah dengan suaminya Samaji, mereka begitu
mengharapkan segera diberi momongan. Berbagai usaha telah mereka lakukan.
Namun, kehamilan itu tidak juga datang. Pada akhirnya Kayla Nathasa mulai
berpasrah diri, kemudian lebih memilih menulis. Dan kariernya pun mulai perlahan
naik. Berbagai instansi mulai menggundangnya sebagai motivator.
“Kasihan, Kay, baru mau naik kariernya malah hamil.
Memang kenapa kalau hamil? Harus jadi lemah? Nggak lah, Kay.
Diau dah nunggu empat tahun, awas keguguran.”
~halaman: 63~
Namun, di saat kariernya itu melesat, tiba-tiba dikabarkan
kalau dia hamil. Hal itu diketahui dia pingsan sewaktu menghadiri undangan di
sebuah sekolah. Dan, segala permasalahan pun satu persatu muncul semenjak Kayla
hamil. Karena kehamilannya mengharuskan dia bed rest. Dengan terpaksa, manajernya
Adrian membatalkan berbagai seminar yang sudah ada disechedule.
Dengan tidak aktifnya Kayla menghadiri seminar membuat
keuangan Kayla, Andrean dan Rhea asistennya kocar-kacir. Karena pemasukkan
keuangan mereka bergantung dari seminar Kayla. Sementara Kayla sendiri juga
memilik banyak cicilan mulai dari apartemen yang mereka tinggali. Belum lagi
setelah itu Sam, suami Kayla juga kena PHK karena sering tidak masuk kerja. Sehingga,
dengan berat hati, Kayla harus merelakan apartemen kesayangannya untuk dijual
dan pindah ke rumah kecil di Tangerang.
Pada awal Kayla tinggal di perumahan tersebut, dia kaget
dengan kebiasaan warga di sana. Ada kumpulan ibu-ibu yang suka ngerumpi setiap
hari. Kumpulan bapak-bapak yang tiap malam minggu main PS hingga dini hari yang
membuat Kayla tidak bisa tidur. Sehingga Kay merasa dendam dan tidak mau
bergaul. Keberadaan Kayla di perumahan itu pun juga dikucilkan oleh warga.
Saat Blue, anak Kayla lahir hanya Rhea sahabatnya dan Bu
Susi yang datang menjenguknya. Sementara warga lainnya pura-pura tidak tahu
kalau Kayla sudah melahirkan.
Sebagai pasangan muda yang baru mempunyai anak pertama,
banyak yang tidak Kayla dan suaminya tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk
anaknya. Kayla semakin merasa tidak berguna dan stress karena kelelahan, kurang
tidur. Bahkan sekedar untuk mandi pun dia sering tidak sempat, karena anaknya
baru ditinggal sebentar pasti akan menangis.
Sudah lelah secara fisik, Kayla masih menerima cibiran dari
para tetangga yang mengatakan kalau anaknya kecil, kok begini. Hal itu
menyebabkan mental Kayla juga semakin down. Yang puncaknya dia pernah ingin mebekap
anaknya dengan bantal karena terus menangis. Bahkan dia juga sempat ingin
menusuk dirinya sendiri dengan pisau karena merasa tidak berguna.
Beruntung Samaji, suami Kayla orang baik hati, sehingga
mampu mendampingi Kayla melewati semuanya dengan mempertemukannya dengan
seorang sahabat yang dahulu juga pernah mengalami Baby Blues.
Pertemuan Kayla dengan teman Sam tersebut perlahan membuka hati
Kayla, bawasannya yang terlihat diluar gemerlap dan indah, belum tentu
dibaliknya. Ada banyak kisah pedih yang dilewati Karen, teman Sam hingga bisa
tahap seperti yang terlihat.
“Jika kesedihan membuatmu melupakan hidup, berhentilah bernafas. Kamu akan merasakan tidak enak, rasanya sesak. Pejamkan mata, ambil nafas yang banyak, dan rasakan detak jantungmu sendiri.Kamu harus hidup, agar menciptakan masa lalu yang membanggakan untuk masa depanmu.”
~halaman: 295~
Hikmah Yang bisa diambil
Saat karier Kayla berada dipuncak, pendapatannya mereka cukup besar, sehingga mereka berani mengambil berbagai cicilan dengan gaya hidup mewah. Yang tidak mereka pikirkan adalah semua bisa berubah setiap saat. Semestinya saat penghasilan lancer, kita menabung dan menghindari berbagai cicilan. Sehingga saat terjadi kendala, kita tidak dibebani berbagai cicilan lagi.
2. Seorangibu hamil perlu mendapat dukungan metal dari suami maupun keluarga
Kondisi fisik dan mental ibu hamil satu dan yang lain itu berbeda, ada yang hanya sebentar merasakan morning sickness, ada pula yang mengharuskan bed rest karena kandungannya lemah. Oleh sebab itu dukungan dari berbagai pihak dibutuhkan supaya ibu hamil tidak semakin terpuruk dan mengalami setress.
3. Miliki teman yang baik
Circle pertemanan yang baik akan membawa kita kepada kebaikan, begitu pula sebaliknya, circle pertemanan yang buruk akan menghancurkan kita. Seperti Kayla yang salah memasuki circle pertemanan dengan Geng Gong yang kerjaannya bergosip tentang kejelekan orang lain.
4. Jangan iri dengan kesuksesan orang lain karena kita tidak pernah mengetahui apa yang telah mereka lalui untuk sampai pada tahap itu.
Seperti Kayla yang selalu iri dengan Anggita seorang penulis dan juga motivator saingan Kayla dahulu. Padahal sebelum Anggita sukses, dia juga pernah merasakan kelaparan. Sehingga akhirnya bisa bangkit.
5. Syukuri apa yang kita miliki karena banyak orang diluar sana yang mendambakan apa yang kita miliki.
Kayla menganggap kehadiran Blue anaknya telah
menghancurkan mimpi-mimpinya, sementara di lain pihak Bu Susi yang sudah 10
tahun menikah belum dikaruniai keturunan. Begitu pula dengan Karen atasan Sam
juga harus kehilangan anaknya saat umur 10 hari.
Nah, itu tadi sinopsis Novel Oh, My Baby Blue karya Achi TM,
semoga tulisan singkat ini bisa membantu teman-teman yang sedang mencari buku
bacaan. Buku ini cukup rekomended buat mereka yang sedang mempersiapkan
pernikahan atau pengantin baru, supaya mau mendampingi dan saling menguatkan
dalam segala kondisi keluarga.
Happy a wonderful time
Posting Komentar untuk "Sinopsis Novel Oh, My Baby Blue karya Achi TM"
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar. Insya Allah saya akan berkunjung balik. Bila berkenan bisa saling follow aku media sosial saya yang lain.