Pentingnya Mengajarkan Sikap Asertif pada Anak untuk Menghindari Pengaruh Negatif
“Anak yang damai lebih rentan terpengaruh perbuatan negatif daripada anak yang galak”, ujar Dr. Aisyah Dahlan dalam podcast Denny Sumargo.
Dr. Aisyah Dahlan adalah seorang dokter, ustadzah dan pembicara yang mengangkat topik tentang neuparenting, psikologi anak dan orang tua, juga tentang obat-obatan terlarang.
Yang dimaksud anak damai adalah anak yang cenderung menghindari terjadinya konflik, suka bilang terserah dan enggan untuk menolak karena tidak enakan atau karena tidak ingin timbul konflik.
Misalnya saja ada anak mengajak untuk membolos karena pelajarannya sulit, anak damai cenderung mengiyakan ajakan tersebut karena tidak enak kalau menolaknya. Sementara anak yang galak akan mampu menolak ajakan tersebut, bahkan mungkin yang mengajak tidak berani mengajak anak galak.
Pada podcast tersebut Aisyah Dahlan menceritakan kalau adiknya sendiri dulu merupakan anak yang pendiam, baik, tidak pernah membantah. Tetapi, ternyata di luar rumah, sang adik mendapatkan pergaulan yang tidak sehat. Sehingga menjadi pecandu obat-obatan terlarang. Hingga membuat sifat adik berubah menjadi pemarah dan suka membantah. Demi mendapatkan uang untuk membeli obat, adiknya mencuri barang-barang di rumah untuk dijual.
Sebelum nonton podcast ini, saya sering malu karena kedua anak laki-laki saya suka marah kalau ada yang mengganggu nya.Belum lagi kalau tidak suka suatu barang, ya tetap tidak suka meskipun sudah dibujuk. Sementara ada anak yang diam dan penurut. Eh, ternyata, ada baiknya juga anak mempunyai sifat galak karena bisa menjaga anak dari pengaruh negatif.
Untuk itulah sebagai orang tua kita perlu mengajarkan anak untuk bersikap asertif. Sehingga saat menghadapi berbagai situasi, anak tetap bisa menghadapi dan mencari solusi terbaik.
Pengertian sikap asertif
Sikap Asertif merupakan salah satu keterampilan dalam berkomunikasi. Bersikap asertif bisa ditandai dari kemampuan diri saat berkomunikasi dengan jujur, lugas dan tegas, tetapi tetap bisa menghargai orang lain.
Saat ini pergaulan anak bukan hanya sebatas pertemanan real atau offline saja. Kehadiran media sosial membuat anak-anak kita bisa berteman dengan siapa saja yang tidak kita ketahui latar belakang mereka. Untuk itulah sikap asertif sangat diperlukan, supaya anak-anak bisa memfilter pertemanannya, mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Source: pixabay |
Contoh Sikap Asertif
1. Saat minta tolong, bicara dengan sopan
2. Mengakui dan memahami perasaaan orang lain
3. Menyatakan pendapat dengan jelas dan tegas
4. Berani bertanggung jawab atas segala perbuatannya
5. Berani menolak dengan hormat
6. Mengungkapan perasaan dengan jujur
7 Mampu memberikan pujian dan apresiasi terhadap orang lain
Keuntungan Mempunyai Sikap Asertif pada Anak
1. Bisa mengontrol perilaku anak sendiri dan tidak mudah terbawa atau ikut-ikutan perilaku kasar dan perilaku negatif lainnya.
2. Anak akan mempunyai batasan antara perilaku sendiri dan orang lain.
3. Mampu menerima kenyataan realistic yang mungkin terjadi atau tidak terjadi.
4. Anak bisa mensyukuri segala keberhasilan diri sendiri dan menerima kegagalan yang mungkin terjadi.
5. Anak akan selalu bersikap sopan kepada orang lain tanpa memandang fisik mereka.
6. Mampu mengatasi konflik yang terjadi dengan cara yang positif. Anak yang bersifat asertif akan mampu mencari solusi terbaik, tanpa menyakiti diri sendiri maupun orang lain.
7. Anak asertif mampu melawan bullying, bahkan mungkin pelaku bullying akan takut terhadap anak kita karena anak kita galak dan tegas.
Cara Mengajarkan Sikap Asertif pada Anak
Sikap Asertif sangat berguna untuk perkembangan dan pertumbuhan anak saat ini maupun di masa depan. Untuk itu sikap asertif perlu diajarkan sejak dini, supaya anak-anak terbiasa bersikap asertif.
1. Menumbuhkan rasa percaya diri dan harga diri anak. Sejak kecil yakinkan lah anak bahwasannya setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Maka, setiap orang itu berharga termasuk dia, hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan harga diri pada anak sejak kecil.
2. Beri contoh sikap asertif. Seorang anak akan cenderung mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tua dan orang-orang terdekatnya. Sebagai orang tua, kita harus memberi contoh sikap asertif yaitu dengan berbicara jujur, sopan dan tegas.
3. Menghargai perbedaan. Setiap orang berbeda, bahkan yang kembar identik pun juga memiliki perbedaan. Sejak kecil kita harus menanamkan pada anak bahwa setiap orang memiliki perbedaan, baik keinginan, kesukaan, hobi dan lain sebagainya serta kita harus menghargai perbedaan itu.
4. Berani mengatakan tidak dan menolak. Misalnya anak kita diajak membully teman lain, maka harus kita tanamkan pada anak untuk mengatakan tidak dan menolak ajakan itu. Karena ajakan tersebut tidak baik dan akan menyakiti teman yang lain.
5. Mengajari anak untuk menghargai keyakinan dan kepercayaan orang lain. Jadi, saat nanti mereka berada di luar rumah dan bertemu dengan orang yang memiliki keyakinan yang berbeda, mereka bisa menghargainya.
6. Melatih anak berkomunikasi dengan baik. Saat berbicara dengan orang lain, anak diajarkan untuk berbicara dengan sopan, pandangan mata dan gestur tubuh juga sopan.
7. Mendorong anak untuk kegiatan di luar rumah. Di luar rumah anak akan bertemu dengan orang lain, baik itu anak-anak maupun orang tua. Dengan terbiasa berinteraksi dengan orang lain, anak akan terbiasa berkomunikasi yang baik.
Sikap Asertif sangat perlu diajarkan pada anak sejak dini. Karena sikap ini sangat penting bagi kehidupan anak di masa depan. Semoga anak-anak kita bisa membawa diri, dimanapun mereka berada.
Posting Komentar untuk "Pentingnya Mengajarkan Sikap Asertif pada Anak untuk Menghindari Pengaruh Negatif"
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon tidak meninggalkan link hidup di komentar. Insya Allah saya akan berkunjung balik. Bila berkenan bisa saling follow aku media sosial saya yang lain.